Mewujudkan Purwakarta Istimewa
Apa yang membuat Anda tertarik
Jumat, 19 April 2024 14:12
Untuk mengikuti perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke 38 tingkat Provinsi Jawa Barat yang akan dilaksanakan di Kabupaten Bekasi pada 27 April hingga 4 Mei 2024 mendatang. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta, mengutus sebanyak 22 kafilah.Menurut Sekretaris LPTQ Kabupaten Purwakarta, Chairil Arief Anwar mengatakan 22 kafilah itu nantinya mewakili Kabupaten Purwakarta mengikuti lomba MTQ ke 38 tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2024. "Untuk lomba MTQ tingkat Provinsi Jawa Barat mendatang, Purwakarta akan mengutus sebanyak 22 kafilah," kata Arief, Jumat 19 April 2024.Ia juga mengatakan, jadwal 22 kafilah yang akan mengikuti lomba MTQ tingkat Provinsi Jawa Barat ini nantinya akan dilepas secara resmi oleh Penjabat Bupati Purwakarta Benni Irwan pada Sabtu, 27 April 2024 mendatang."Kafilah asal Purwakarta akan mengikuti sejumlah cabang yang diperlombakan," ujar pria yang saat ini juga menjabat sebagai Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Purwakarta itu.Selain itu, tambah Arief, sesuai arahan dari Penjabat Bupati Purwakarta seluruh kafilah yang diutus untuk mengikuti lomba MTQ ke 38 tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2024 merupakan putra-putri asal Kabupaten Purwakarta atau para santri atau siswa-siswi yang menempuh pendidikan dan mondok di pondok pesantren di Kabupaten Purwakarta "Kita berharap para kafilah yang diutus bisa mampu mengharumkan nama baik Kabupaten Purwakarta dengan memberikan penampilan terbaik," demikian Arief. (Diskominfo Purwakarta)
Jumat, 19 April 2024 13:04
Pemkab Purwakarta melalui Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Disipusda) mengenalkan ikon-ikon penting wilayah ini kepada anak-anak PAUD dan TK. Ikon-ikon yang telah masuk data base kearsipan tersebut, teraplikasikan dalam kerangka mewarnai. Sehingga, anak-anak sejak dini sudah mengenal gambar-gambar penting di wilayah ini.Salah satu sekolah yang mendapat kesempatan menerima sketsa mewarnai tersebut, yakni RA Pagelaran di Jalan Veteran, Kelurahan Nagri Kaler, Kecamatan Purwakarta. Dalam kesempatan itu, pejabat di lingkungan Disipusda datang dan membagikan langsung sketsa ikon ke-Purwakartaan tersebut.Kepala Disipusda Kabupaten Purwakarta, Asep Supriatna, mengatakan, selama ini gambar-gambar untuk anak usia dini seperti PAUD, TK, ataupun RA, temanya global dan sangat umum. Seperti, tentang bunga, pemandangan alam, satwa ataupun buah-buahan."Sketsa mewarnai ini, tersebar dari Sabang sampai Merauke, temanya sama. Karena, ini bikinan pabrikan dan diproduksi massal," ujar Asep, Jumat 19 April 2024.Karena itu, dirinya berinisiatif untuk membuat sketsa mewarnai dengan tema yang berbeda. Namun, penuh makna. Yakni, mengenalkan tentang ke-Purwakartaan kepada anal-anak melalui media mewarnai.Salah satunya apa? Anak-anak tersebut, mewarnai dengan tema tentang ikon-ikon yang ada di Purwakarta. Seperti, Taman Air Mancur Sri Baduga, Situ Buleud, Waduk Ir H Djuanda atau Jatiluhur, Gedung Kembar, Tajug Gede Cilodong, Situ Wanayasa dan lainnya.Dengan cara ini, lanjut Asep, diharapkan anak-anak mengenal wilayahnya sejak dini. Sehingga, bisa menumbuhkan rasa memiliki dan kecintaannya akan tanah kelahirannya.Karena itu, lanjut Asep, instansinya menggandeng putra daerah yang memiliki bakat di bidang menggambar. Putra daerah kelahiran Purwakarta ini, ditugaskan untuk membuat sketsa menggambar tentang ikon-ikon penting Purwakarta."Alhamdulillah, sketsanya sudah jadi. Sekarang tinggal dibagikan ke seluruh PAUD, TK dan RA se-Purwakarta. Kalau ada sekolah yang tidak kebagian fisiknya, maka bisa mengunduh melalui link resmi dari kami," ujar Asep.Dalam kesempatan itu, Disipusda Purwakarta membawa Duta Baca Indonesia Heri Hendrayana Harris atau lebih dikenal dengan nama pena Gol A Gong atau Paman Gong.Rupanya, Paman Gong ini merupakan pria kelahiran Purwakarta, yang kini bermukim di Banten. Kehadiran Paman Gong di tengah-tengah puluhan anak-anak RA Pagelaran, mendapat sambutan yang hangat. Bahkan, celotehan ceria anak-anak ini terdengar ketika Paman Gong melakukan interaksi ataupun tanya jawab. "Saya, selaku Duta Baca Indonesia sangat mengapresiasi atas terobosan yang dilakukan oleh Disipusda Purwakarta. Ini merupakan langkah yang sangat positif dan diharapkan bisa meningkatkan angka literasi sejak dini melalui media mewarnai ini," ujarnya.Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Islam Pagelaran Kabupaten Purwakarta, Tatang Muhyidin, mengaku, dirinya sangat kagum dengan terobosan yang dilakukan oleh Disipusda. Termasuk, jemput bola mendatangi lembaga-lembaga pendidikan untuk mengenalkan tentang ikon-ikon ke-Purwakartaan dan juga mengenai perpustakaan. "Ini langkah yang sangat positif. Kami sangat mendukung. Dengan cara ini, anak-anak jadi gemar mewarnai dan juga gemar membaca. Mudah-mudahan program Disipusda untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bisa merangkul seluruh asep kehidupan masyarakat Purwakarta," jelas Tatang. (Diskominfo Purwakarta)
Selasa, 16 April 2024 10:47
Menjadi seorang pegawai negeri atau Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan salah satu bentuk pengabdian yang memerlukan keikhlasan dan ketulusan yang dilandasi dengan rasa kasih dan sayang. Oleh karena itu para Abdi Negara dituntut untuk senantiasa memberikan contoh dan teladan yang baik dalam setiap pekerjaan yang dilakukan, utamanya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.Demikian disampaikan Penjabat Bupati Purwakarta, Benni Irwan pada agenda apel pagi perdana pasca Lebaran yang dirangkai dengan acara halal bihalal pegawai di lingkungan Pemkab Purwakarta yang digelar di halaman Taman Maya Datar, Selasa 16 April 2024."Yang pertama, saya menghimbau kepada kita semua untuk memulai kegiatan kita dimanapun berada dan bertugas. Mari kita awali kegiatan dan pelaksanaan tugas serta pengabdian kepada masyarakat Kabupaten Purwakarta ini dengan niat tulus dan ikhlas, mengharapkan ridho Allah SWT," kata Benni Irwan.Menurutnya, meski hal tersebut bisa dibilang sederhana, namun jika tidak ditanamkan dalam hati dikhawatirkan maknanya akan hilang. Setiap hari datang ke kantor namun tidak melaksanakan niat itu dengan ikhlas, maka maknanya akan lain. Dengan niat yang baik, setiap pekerjaan yang dilakukan akan bernilai ibadah dan mampu memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kepentingan masyarakat Purwakarta."Maka niatkan lah bekerja karna Allah untuk mengabdi kepada masyarakat, semoga apa yang kita kerjakan itu akan di catat sebagai amal kebaikan meskipun itu sudah menjadi kewajiban kita, untuk itu mulailah dengan Bismillah dengan niat yang ikhlas mudah-mudahan setiap langkah kaki yang kita ayun dari rumah dan keringat yang menetes akan dihitung oleh Allah sebagai ibadah bagi kita semua," ujar Benni."Yang kedua, mari kita laksanakan tugas-tugas kita ini dengan penuh disiplin, dan tanggungjawab. Mari kita lihat hal yang kecil yang ada di ruangan kita, dalam kesempatan ini mari kita disiplinkan diri kita dari hal yang sangat sederhana, yaitu soal kebersihan dan kerapian diri kita pribadi. Soal kebersihan saya yakin kita bisa mengelolanya dalam diri kita masing-masing. Saya juga ingin ingatkan hal-hal yang berkenaan dengan kebersihan lingkungan kita," tambah Benni.Dalam kesempatan tersebut, Penjabat Bupati Purwakarta juga mengingatkan kepada ASN di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta untuk senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan diri dan lingkungannya. Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain dengan terus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dengan membiasakan berolahraga rutin, pola makan yang bergizi beragam seimbang dan aman, menjaga kebersihan rumah, dan sanitasi lingkungan seperti pemberantasan sarang nyamuk."Seperti yang dilaporkan Kepala Dinas Kesehatan bahwa warga Purwakarta sebanyak 457 orang terkena wabah demam berdarah dan 5 orang diantaranya meninggal dunia. Saya berharap diantara kita tidak ada yang terkena DBD maka dari itu jagalah kebersihan diri kita, karena dengan kebersihan, bibit penyakit seperti nyamuk akan lari dari kita, kebersihan lingkungan halaman kita nyamuk tidak akan bisa bersarang, sehingga jentik nyamuk tidak akan bisa tumbuh dan berkembang," kata Benni."Budayakan kebersihan bukan hanya di lingkungan sendiri tapi juga masyarakat. Sebagai PNS di manapun kita berada kita mempunyai tugas dan tanggung jawab, meskipun itu bukan menjadi tugas dan tanggung jawab kita secara langsung, namun hal itu menjadi kewajiban untuk saling mengingatkan di sekitar kita untuk menjaga kebersihan baik diri dan lingkungannya, sehingga kita betul-betul terhindar dari segala macam kemungkinan penyakit dan gangguan yang akan menghampiri kita," demikian Benni Irwan. (Diskominfo Purwakarta)
Senin, 15 April 2024 19:12
Penjelasan tertulis disampaikan oleh dr. Tri Muhammad Hani, MARS., MH(Kes) selaku Plt. Direktur RSUD Bayu Asih Purwakarta bersumber dari laporan kronologis petugas jaga (dokter, bidan, perawat jaga IGD) serta data-data utilisasi rumah sakit pada saat kejadian. Pasien datang ke IGD sekitar pukul 02.24 WIB menggunakan ambulance desa dengan didampingi bidan klinik mandiri dan ayah pasien.Bidan perujuk dari klinik mandiri ini membawa surat rujukan dari sebuah RS Swasta di Purwakarta. Jadi sebenarnya tujuan awal pasien dirujuk oleh Bidan dan keluarga pasien BUKAN ke RSUD Bayu Asih, namun ke salah satu RS Swasta Kelas B di Kabupaten Purwakarta.Pasien dilayani dengan baik. Pasien datang dilakukan pemeriksaan oleh dokter jaga sesuai kegawatannya di ruang Triase dan dilakukan penanganan awal dengan pemberian oksigenasi dan berdasarkan kegawatannya memerlukan perawatan di ruang intensif bayi selanjutnya Surat Perintah Rawat Inap (SPRI) untuk masuk ke ruang ICU Neonatus (Bayi). Kenapa harus di ruangan ICU Neonatus ? Karena bayi lahir prematur dengan kondisi paru-paru belum matang sehingga produksi oksigen belum optimal. Akibatnya bayi kekurangan oksigen dan TIDAK cukup hanya dengan pemberian oksigen melalui sungkup, akan tetapi harus dengan alat bantu pernafasan mekanis yang disebut Ventilator. Nah peralatan Ventilator ini hanya bisa diberikan di runag ICU Neonatus atau NICU.Di ruangan ICU Neonatus, inkubator sebenarnya masih tersedia. Total ada 3 inkubator bayi, yang terisi 2 sehingga kosong 1. Jumlah ventilator ada 4, terpakai di ICU Neonatus 2 unit sementara 2 unit ventilator lainnya dalam posisi baru terpasang pada bayi lahir kembar yang ibunya dioperasi cesar di kamar operasi. Jadi pada saat pasien bayi datang, kebetulan di kamar operasi ada ibu hamil yang sedang dioperasi cesar oleh dokter kandungan dengan bayi kembar dan sudah diintruksikan oleh dokter setelah lahir harus segera dirawat di ICU Neonatus dengan ventilator. Sehingga pada saat kejadian SEMUA unit alat ventilator sedang terpakai.Akhirnya dokter jaga dan bidan memutuskan sementara pasien diobservasi sementara di ruang PONEK. Bayi dilakukan pemberian oksigen (O2) dan penghangat (Infant Warmer) serta dipasang alat saturasi Oksigen. Fungsi alat saturasi oksigen adalah memantau kadar oksigen dalam darah.Hasil observasi dengan pemantauan saturasi oksigen menunjukkan indikasi medis bayi harus mendapat alat bantu nafas mekanis ventilator dan TIDAK cukup hanya pemasangan oksigen sungkup saja. Sehingga tidak ada jalan lain harus menggunakan alat ventilator yang mana kondisi di RSUD Bayu Asih semua unit ventilator terpakai. Akhirnya dokter jaga memberi edukasi dan motivasi kepada keluarga pasien untuk dirujuk ke RS lain yang peralatan ventilator nya tersedia.Pertimbangan dokter jaga dan bidan adalah jika tidak mendapat pertolongan dengan ventilator justru membahayakan nyawa bayi dan bisa tidak tertolong karena kadar oksigen dalam tubuh yang semakin turun. Namun pihak keluarga masih tetap ingin dirawat dan dilayani di RSUD Bayu Asih.Dokter jaga akhirnya mengeluarkan rujukan ke dua RS Swasta di Purwakarta dengan harapan salah satunya tersedia alat ventilator. Surat rujukan diberikan kepada bidan yang merujuk dan keluarga. Ternyata kami kemudian mendapat informasi, bahwa bayi tidak dibawa ke RS Swasta yang kami rujuk, akan tetapi dibawa pulang ke rumah.Kesimpulan :1. Tidak ada penolakan terhadap pasien bayi oleh petugas (dokter, bidan atau perawat) pada saat baru datang. Karena pasien tetap diperiksa dokter, diberi surat pengantar rawat inap bahkan sempat diobservasi di ruang PONEK dengan pemberian oksigen dan dipasang alat pemantau kadar oksigen.2. Tidak ada penolakan untuk merawat pasien bayi ini. Disebut penolakan jika fasilitas ada tetapi kami tidak mau merawat. Akan tetapi pada kasus ini yang terjadi adalah fasilitas peralatan yaitu ventilator memang tidak tersedia karena terpakai SEMUA.3. Tidak ada penolakan dari petugas, namun petugas memberi edukasi dan motivasi kepada keluarga bahwa pasien bayi ini perlu dirujuk ke RS lain yang memiliki alat ventilator.4. Dasar keputusan petugas merujuk adalah karena SEMUA alat ventilator terpakai sehingga pasien bayi harus dirujuk ke RS yang memiliki alat ventilator, sedangkan pasien bayi ini mutlak memerlukan alat ventilator dan tidak cukup dengan pemberian sungkup oksigen karena bisa tidak tertolong jika tanpa alat ventilator.5. Sistem komunikasi dan koordinasi rujukan antar fasilitas kesehatan dalam kasus ini TIDAK BERJALAN dengan baik, karena tidak ada komunikasi untuk konfirmasi ketersediaan peralatan baik dari bidan perujuk ataupun dari RS Swasta yang menjadi tujuan awal pasien ini dirujuk kepada petugas yang berjaga 24 jam di PONEK IGD RSUD Bayu Asih. (Diskominfo Purwakarta)
Kegiatan Kabupaten Purwakarta