Pemerintah Kabupaten Purwakarta selama 10 tahun terakhir selalu memperhatikan pemeliharaan sarana peribadatan. Diantaranya, Masjid Agung Baing Yusuf Purwakarta. Karena itu, pemkab membantah jika ada anggapan bahwa masjid bersejarah tersebut ditelantarkan begitu saja.

Hal tersebut disampaikan oleh Kasubag Agama pada Bagian Kesra Setda Purwakarta, Dindin Ibrahim. Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Purwakarta konsisten memberikan bantuan untuk masjid yang pertama kali dibangun Baing Yusuf tersebut.

Bantuan tersebut berupa pemenuhan kebutuhan langsung dari item-item yang diperlukan oleh masjid atau bahkan petugas DKM.

“Bantuan kita itu berikan sesuai dengan kebutuhan yang ada. Karpet baru motif julang ngapak itu kan dari pemda, penataan taman itu dari pemda. Bahkan, petugas kebersihan itu dari pemda,” kata Dindin di ruang kerjanya, di Jalan Gandanegara No 25, Purwakarta, Rabu (23/5/2018).

Tidak hanya itu, setiap momentum Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) di Masjid Agung, Pemkab Purwakarta selalu membantu. Snack dan uang lelah untuk petugas acara selalu disediakan dan dibebankan kepada APBD Purwakarta.

“Iya itu rutin kita berikan setiap PHBI. Kalau operasional harian, Masjid Agung kan memiliki banyak jamaah yang setiap pengajian pagi dan Hari Jum’at menyumbang. Saya kira itu lebih dari cukup untuk harian. Kalau yang berat-berat itu tinggal mengajukan dan selalu kami berikan,” katanya.

 

Penataan Wisata Religi Baing Yusuf

 

Selain kebutuhan pokok untuk masjid, Pemkab Purwakarta juga akan melakukan penataan makam Baing Yusuf. Makam tersebut terletak tepat di pemakaman umum yang berlokasi di belakang Masjid Agung.

Konsep penataan tersebut tengah digarap oleh Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Kabupaten Purwakarta.

“Kita sediakan desain untuk penataan. Taman dan renovasi Masjid Agung tempo hari kan desainnya dari kita juga. Jadi mohon disampaikan fakta ini, bahwa negara hadir di Mesjid Agung,” kata Kepala Distarkim, Aep Durrohman.

Hal senada diungkapkan oleh Kabid Pariwisata Heri Anwar. Menurut dia, kunjungan wisatawan religi dipastikan meningkat jika sarana dan prasarananya sudah ditata. Sebelum ditata saja, kunjungan ke situs makam Baing Yusuf meningkat dari tahun ke tahun.

“Kami selalu kirim petugas untuk mendata kunjungan. Hasilnya, selalu meningkat. Kami optimis bisa lebih meningkat lagi,” pungkasnya. (*)