Upaya kampanye pengurangan sampah plastik menjadi salah satu program Dinas Pendidikan (Disdik) Purwakarta. 

Diantaranya dengan menyelanggarakan karnaval pakaian daur ulang yang diikuti oleh 52 pelajar SMP  perwakilan dari SMP Negeri/Swasta termasuk Sekolah Satu Atap (Satap). 

Uniknya lagi pakaian yang hampir semuanya dari bahan plastik tersebut didesain oleh para pelajar dimulai dari tas, baju hingga asesoris pakaian semuanya berbahan plastik daur ulang. 

"Bikinnya tiga hari, semuanya memanfaatkan sampah plastik yang berada di sekolah, untuk pembuatan semua siswa yang buat," ujar Mumun Guru Kesenian SMPN 3 Cibatu, di Halaman Bale Linuhung Purwakarta. Jumat (16/8).

Berbagai pakaian terlihat unik, dari mulai pakaian biasa hingga pakaian ala berperang terdapat dalam karnaval tersebut. Apalagi warna dari bungkus plastik cukup mencolok.

"Semuanya berbahan dari plastik ada yang dari kemasan minuman ringan, bungkus mie hingga plastik deterjen, kita tau plastik ini susah terurai salah satu pembelajaran untuk siswa," tambahnya.

Sedangkan menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto mengatakan bagian kampanye waspada sampah plastik setelah itu ada festival film selamatkan bumi kita.

"Menyadarkan dan menanamkan memori dalam diri siswa dan guru serta masyarakat pentingnya mengurangi penggunaan sampah plastik," ujarnya di tempat yang sama.

Apalagi komitmen pengurangan sampah plastik sudah diterapkan dimulai dari kegiatan MPLS di sekolah - sekolah. Bahkan komitmen tersebut memiliki efek positif, siswa SMP di Purwakarta bahkan sudah bisa memanfaatkan sampah daur ulang menjadi karya dan produk tepat guna. "Plastik perlu kita waspadai dan kurangi, sampahnya bisa dimanfaatkan sebagai daur ulang, bahkan siswa sudah ada yang bisa menghasilkan produk seperti pot atau wadah sampah," jelasnya. (*)