Kecamatan Sukasari yang dulu dicap kecamatan terisolir dan terbelakang ekonominya, kini mulai menunjukkan perkembangan. Setelah pemkab purwakarta membuka akses jalan puluhan kilometer menyambungkan antar desa di kecamatan sukasari, kini Pasar desa pun telah berdiri dibangun.

Berlokasi di sebelah selatan alun-alun Kecamatan Sukasari, pasar desa milik desa Kertamanah ini pun resmi difungsikan pada senin siang (17 desember 2018) oleh Wakil Bupati Purwakarta, Haji Aming.

Hadir dalam peresmian mendampingi Wakil Bupati, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Purwakarta dan Camat Sukasari.

Menurut haji Aming, pihaknya mengapresiasi inisiatif pemerintah Desa Kertamanah melalui aspirasi warganya yang yang ingin membangun pasar desa ini. 

Wabup juga berharap pelayanan pasar bisa ditingkatkan. Kedepan, tidak hanya masyarakat Kertamanah saja yang merasakan manfaat pasar desa ini, melainkan masyarakat dari luar desa.

"Ini merupakan bagian dari solusi untuk pemberdayaan masyarakat desa terutama di bidang perekonomian masyarakat. Semua warga harus merasakan adanya pasar desa ini, bukan hanya warga Kertamanah saja," kata Wabup.

Pasar desa yang telah dibangun ini memiliki 8 lokal ruko dan beberapa meter lahan yang dipersiapkan untuk los pedagang. Sumber anggaran untuk membangun pasar desa ini berasal dari Dana Desa milik Desa Kertamanah dan bantuan Provinsi Jawa Barat tahun 2018.

Camat Sukasari Jaya Pranolo mengatakan, lokasi pasar dinilai strategis berada di alun-alun Kecamatan Sukasari dan mudah untuk bisa dijangkau warga, bukan hanya warga Desa Kertamanah, melainkan warga di Kecamatan Sukasari.

”Kami berusaha untuk terus mendukung pertumbahan ekonomi masyarakat desa terutama di Kecamatan Sukasari. Kami berharap aktivitas ekonomi masyarakat desa akan semakin lancar dan meningkat,” kata Jaya.

Sementara itu, Aas (43) salah satu warga Sukasari menyambut baik adanya pasar desa di wilayahnya. Menurut Aas, selama ini dirinya dan warga Sukasari umumnya harus mengeluarkan biaya cukup tinggi untuk bisa sekedar berbelanja memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Pasalnya, pasar yang ia jangkau cukup jauh hingga ke pusat Kota Purwakarta yang jaraknya puluhan kilo meter dengan kendaraan umum yang hanya mengandalkan mobil bak terbuka.

“Biasanya kan ke pasar rebo atau pasar hayam (pasar leuwi panjang-red), kan itu jauh ya. Udah mah ongkos mahal, angkutan umum juga paling banter pake bak terbuka. Jadi cukup tinggi pengeluaran kita.”, terang Aas.

Namun begitu, pengalaman tersebut sebenarnya terbilang sudah lumayan karena akses jalan darat telah selesai dibuka oleh pemkab purwakarta. Untuk itu, Aas mengaku sangat mengapresiasi apa yang telah pemerintah purwakarta lakukan bagi Kecamatan Sukasari.

“Jalan sudah ada ya sekarang. Dulu mah kita harus naik perahu kalau mau belanja ke kota teh. Sekarang ditambah ini, ada pasar desa. Alhamdulillah, saya ucapkan terimakasih atas perhatian pemerintah.”, turup Aas.

Rencananya pasar desa ini akan dioperasikan setiap seminggu sekali pada hari rabu. Namun begitu, jika perkembangannya baik, tidak menutup kemungkinan untuk dioperasikan setiap hari. (*)