Festival sate maranggi yang digelar sekaligus dengan peresmian spot foto di sekitar Situ Wanayasa, Kecamatan Wanayasa, Purwakarta, Kamis (24/12/2020) sempat memunculkan banyak keraguan dari sebagian warga terutama dalam hal keamanan protokol kesehatan.
Hal itu justru dipertegas dengan
pernyataan Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika yang mengatakan bahwa
penyelenggaraan festival sate maranggi ini sudah melalui sejumlah tahapan
protokol kesehatan sehingga kegiatan tadi bisa dipastikan aman.
"Kami jalankan festival ini
sesuai dengan protokol kesehatan dengan pengunjungnya diminta menggunakan
masker, mencuci tangan, cek suhu tubuh, bahkan hingga terlebih dahulu dilakukan
rapid tes bagi pengunjung yang hadir. Kami juga batasi pengunjung agar tidak
terlalu berkerumun," kata Ambu Anne.
Sekretaris Disporaparbud
Purwakarta, Heri Anwar pun menambahkan bahwa gelaran festival sate maranggi ini
dilaksanakan sekaligus memberikan edukasi atau sosialisasi kepada para pedagang
sate maranggi agar senantiasa mengedepankan protokol kesehatan dalam
menjalankan usahanya di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
"Sebab, ketika pedagangnya
terapkan protokol kesehatan dengan baik dan ketat maka justru membuat
konsumennya merasa terjamin dan tak membuat khawatir," katanya.
Ketika disinggung terkait adanya
celotehan tak patuhi protokol kesehatan dalam gelaran festival itu, Heri justru
menanggapinya dengan santai.
"Kerumunannya di mana? Tadi
itu para kepada OPD saja. Itu pun tidak hadir semuanya, hanya dari Disnaker, Disdukcapil,
Bapenda, Diskominfo, Inspektorat. Dan enggak semua," katanya seraya
menegaskan lantaran tempat yang sempit dan angle foto jelek sehingga tampak
seperti berkerumun.
"Kami juga meminta kepada
tamu undangan untuk memperlihatkan undangan resmi hanya sebanyak 50 orang. Dan
sebagian justru ada yang tidak hadir," ujarnya.
Foto: Rapid Test Peserta Festival
Maranggi 2020