Jalur alternatif penghubung antara Kecamatan Bungursari dan Cempaka, Kabupaten Purwakarta, akhirnya bisa kembali dilalui kendaraan. Hal itu, seiring telah dibangunnya jembatan sementara (bailey) sebagai pengganti Jembatan Bodem di Desa Karang Mukti, yang ambruk pada awal April lalu.
Bupati Purwakarta, Anne Ratna
Mustika menuturkan, sejak peristiwa itu terjadi jajarannya langsung melakukan
serangkaian upaya supaya jalur tersebut bisa kembali dilalui. Mengingat,
jembatan tersebut selama ini menjadi akses alternatif penghubung antara
Kecamatan Bungursari dan Campaka. Bahkan, penyambung jalur dengan kabupaten
tetangga.
“Untuk perbaikan, telah dilakukan
pada November. Alhamdulillah, saat ini pengerjaannya telah rampung. Kalau tak ada
aral melintang, pekan depan jalur ini sudah bisa dilalui kendaraan,” ujar Anne,
Jumat, (22/1/2021).
Anne menjelaskan, untuk sementara
akses penghubung yang dibangun dengan anggaran perubahan itu hanya jembatan
sifatnya darurat. Meski begtu, pihaknya memang berencana membangun jembatan
permanen sebagai pengganti jembatan yang ambruk itu. Namun, kata dia, untuk
membangun jembatan permanen dibutuhkan kematangan perencanaan. Mengingat, tanah
di lokasi itu cukup labil.
“Butuh penelitian dan kematangan
perencanaan. Kami tak bisa begitu saja membangun jembatan permanen baru.
Karena, jangan sampai pengalaman kemarin (ambruk) itu terjadi lagi dan menjadi
evaluasi bagi kami. Intinya, jembatan permanen masih direncanakan,” jelas dia.
Namun demikian, sambung dia,
dengan adanya jembatan sementara ini setidaknya mobilitas warga bisa kembali
berjalan normal. Sehingga, bisa membantu percepatan pemulihan ekonomi warga di
kedua wilayah perbatasan yang saat ini masih dalam bayang-bayang pandemi
Covid-19.
“Meski bersifat sementara,
mudah-mudahan jembatan bodem bisa mempermudah akses dan aktivitas warga. Kami
ingatkan, agar jembatan ini bisa dirawat dan dijaga. Kendaraan-kendaraan berat
yang tonasenya tinggi, tidak boleh melintas atau dibatasi,” kata Ambu Anne.
Sementara, Kepala DPUBMP
Kabupaten Purwakarta, Ryan Oktavia mengatakan, akhir pekan ini akan ada tim
ahli yang melakukan pengecekan ke Jembatan Bodem sebelum diresmikan.
“Insyaallah, pekan depan Jembatan
Bodem bisa diresmikan oleh ibu bupati,” ujar Ryan seraya mengatakan, pengerjaan
jembatan ini memakan waktu dua bulan dengan melibatkan unsur TNI setempat.
Menurutnya, karena jembatan
tersebut sifatnya hanya sementara dan bukan permanen. Kedepan, rencananya akan
ada penelitian lebih lanjut terkait kontur tanah yang ada di lokasi tersebut
dana akan dilakukan Detail Engineering Design (DED).
Selain itu, Ryan juga
mengungkapkan rencana pembangunan infrastruktur di wilayah Kabupaten Purwakarta
pada tahun 2021 ini. Selain penyelenggaraan jalan dan jembatan, ada sejumlah
agenda lainnya yang akan dikerjakan oleh dinas yang dipimpinnya yaitu kegiatan
peningkatan dan pengelolaan sumber daya air (irigasi) dan peningkatan dan pengelolaan
drainase. di sejumlah titik.
“Untuk kegiatan penyelenggaraan
jalan dan jembatan terdiri dari beberapa item diantara peningkatan pada 17
titik jalan, pemeliharaan berkala, pemeliharaan rutin, trotoar, jembatan dan
anggaran tanggap darurat. Dengan alokasi
anggaran sekitar Rp 49,5 miliar," kata Ryan.
Sementara, lanjut Ryan, untuk
peningkatan dan pengelolaan sumber daya air (irigasi) ada lima titik daerah
irigasi yang rencananya akan dibangun, diantaranya irigasi di Cicalihur,
Ciburial, Nangerang, Garokgek dan Ciwangun dengan alokasi anggaran sekitar Rp
12,7 miliar.
"Termasuk pemeliharaan dan
rehab 40 jaringan irigasi air permukaan. Selain itu, kami juga alokasikan
sekitar Rp 2,4 miliar untuk peningkatan dan pembangunan drainase pada sejumlah
titik," tuturnya.
Diketahui, dalam situasi pandemi
Covid-19 ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta juga telah menyiapkan
langkah-langkah strategis agar keuangan daerah tidak terlalu terganggu secara
signifikan. Salah satu langkah diambil, yakni dengan melakukan efisiensi
belanja barang jasa dan belanja modal. Hal ini, juga merujuk pada SKB yang
mengamanatkan setiap Pemerintah Daerah baik itu Provinsi maupun Kabupaten dan Kota
untuk melakukan efesiensi.
"Dengan adanya pandemi,
DPUBMP terpaksa harus turut melakukan rasionalisasi anggaran yang sebelumnya
terencana. Meski demikian pada 2020 lalu, tak urung kami dapat menyelesaikan
pembangunan 10 titik jalan di sejumlah wilayah dengan total panjang sekitar 10
KM, sejumlah sistem irigasi dan 1 jembatan yang melibatkan TNI dengan program
Karya Bakti TNI," demikian Ryan. (*)
Foto: Jembatan Bailey Bodem