Pemerintahan Kabupaten Purwakarta, melalui dinas-dinas terkait tengah fokus melakukan beragam program sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi masyarakat. Hal itu dilakukan, agar roda ekonomi warga kembali berputar setelah terhenti beberapa saat akibat pandemi Covid-19.
Seperti yang dilakukan melalui
Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) setempat misalnya.
Dinas tersebut, di penghujung 2020 kemarin mendorong sedikitnya 340 pelaku
industri kecil masyarakat (IKM) yang tergabung dalam 17 kelompok di wilayah ini
untuk kembali bangkit dari keterpurukan. Yakni, dengan cara mengasah
keterampilannya, termasuk diberi bantuan peralatan untuk penunjang usaha
mereka.
Para peserta sendiri, sebagian
besar adalah kaum milenial. Mereka, sengaja digembleng materi dan praktik untuk
dicetak menjadi wirausaha baru. Untuk pelatihannya sendiri, disesuaikan dengan
potensi wirausaha yang ada di wilayah mereka masing-masing. "Ada 17
kelompok yang kita bina. Satu kelompoknya, rata-rata 20 orang,” ujar Bupati
Purwakarta, Anne Ratna Mustika, Senin (1/2/2021).
Ambu Anne, menjelaskan, dengan
pelatihan tersebut pihaknya menargetkan di 2021 ini akan muncul wajah-wajah
anyar para pelaku usaha. Minimalnya ada 340 warga yang didominasi milenial,
akan menunjukkan taringnya sebagai wirausaha baru.
Ia juga menuturkan, sejauh ini
pihaknya terus mensupport warganya untuk selalu produktif apapun kondisinya.
Termasuk saat pandemi seperti sekarang ini. Minimal ada kemauan dulu, untuk
mengubah segalanya ke arah yang lebih baik lagi.
Karena itu, Anne sangat
mengapresiasi kepada 340 warga yang telah mengikuti pelatihan yang didukung
oleh Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan ini. Dia berharap, dengan
upaya ini kedepannya akan lahir jiwa-jiwa entrepreneur yang baru.
Tak hanya pelatihan, pihaknya
juga berupaya membuka peluang pasar buat para wirausaha itu. Salah satunya,
mendorong produk UMKM mereka bisa masuk ke pasar ritel. Saat ini, sudah ada
sekitar 28 produk asli Purwakarta yang masuk ke supermarket.
Sehingga, kedepannya hasil dari
pelatihan wirausaha baru ini, bisa menambah database produk lokal Purwakarta
yang meramaikan pasar supermarket. Apalagi, setiap kelompok dari 17 kelompok
yang dilatih ini, dituntut untuk menghasilkan produk unggulan. "Insha
Allah, kita bantu. Mulai dari pelatihan, modal usaha, peralatannya, pengemasan
supaya menarik, sampai pangsa pasarnya," ujar Anne.
Ia berpesan, selepas pelatihan
ini jangan terputus di tengah jalan. Melainkan, kelompok-kelompok ini harus
aktif mencari informasi, terkait dengan prospek usaha kedepannya. Termasuk,
informasi dari Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan.
Sementara itu, Kepala Dinas
Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purwakarta, Karliati
Djuanda menambahkan, para peserta yang mendapatkan pelatihan itu adalah pelaku
usaha industri kecil menengah (IKM). Mayoritas, merupakan calon wirausaha yang
usianya produktif dan bergerak di bidang makanan. "Kemarin kita gembleng
mereka selama 1,5 bulan. Termasuk kita dukung dengan sarananya," ujar
Karliati.
Ia juga menjelaskan, banyak macam
pelatihan kemarin yang disediakan bagi masyarakat ini. Di antaranya, meliputi
pelatihan menjahit, servis kendaraan roda dua, pelatihan membuat roti
(bakery), pelatihan membuat dodol aneka
buah, pelatihan aneka kripik, pelatihan membuat abon ikan nila, pelatihan olahan
jamur dan pelatihan kemasan.
Sedangkan, tujuan atau output
dari pelatihan ini bukan hanya untuk meningkatkan skill para pelaku IKM yang
ada supaya keterampilan dan wawasan mereka bertambah. Lebih dari itu, dari
pelatihan ini kedepannya bisa mencetak kelompok wirausahawan baru. (*)