Dalam event Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf). Kampung Tajur yang berlokasi di Desa Pasanggrahan, Kabupaten Purwakarta dinyatakan sebagai Desa Wisata Berkembang dan masuk dalam kategori 100 besar ADWI 2021.
Sebelumnya, desa yang berada di
Kecamatan Bojong itu hanya masuk pada kategori 300 besar. Kepala Dinas
Kepemudaan Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten
Purwakarta, Agus Hasan Saepudin melalui Kabid Pariwisata, Acep Yulimulya
mengungkapkan, proses untuk menjadi peserta anugerah desa wisata itu memakan
waktu yang cukup lama.
"Dari Kabupaten Purwakarta
hanya satu desa yang dinyatakan sebagai desa wisata berkembang dan mendapatkan
ADWI 2021, untuk desa wisata lainnya yang ada di Purwakarta masih masuk
kategori desa wisata rintisan," kata Acep kepada awak media, Sabtu
(21/8/2021).
Menurutnya, proses pendaftaran
ajang ADWI 2021 itu dimulai pada bulan Februari lalu, dilanjut dengan pengisian
beberapa form yang diisi sesuai dengan kondisi eksisting melalui portal Jejaring
Desa Wisata (Jadesta 2021).
"Setelah itu, akan terlihat
desa wisata yang kita daftarkan masuk di kategori desa wisata apa? Lalu, setelah
proses entry data maka mulai dilaksanakan pembukaan kompetisi oleh kementerian
yang dilanjutkan dengan bimbingan teknis desa wisata. Ada sekitar 70 ribu desa
wisata se-Indonesia masuk sebagai peserta dalam ADWI 2021 yang kemudian
disaring menjadi 300 dan disaring lagi menjadi 100 desa. Finalnya sekitar
Oktober nanti," beber Acep.
Kampung Tajur dan Pelestarian Adat Budaya Leluhur
Di Kampung Tajur yang asri,
kehidupan masyarakatnya masih mempertahankan adat dan budaya warisan leluhur.
Hal itu menjadikan kampung tersebut menjadi destinasi wisata edukasi bagi para
wisatawan yang berkunjung ke sana.
Para wistawan yang berkunjung
dapat mengambil pelajaran bagaimana cara berkehidupan masyarakat kampung yang
hingga saat ini masih mempertahankan warisan dari masyarakat tempo dulu atau
leluhurnya. Pengunjung juga dapat secara langsung belajar bagaimana kehidupan
masyarakat di kampung, seperti bercocok tanam, dari mulai proses menanam padi,
menumbuk padi, hingga memasak nasi dengan menggunakan kayu bakar di tungku
(hawu).
Sebelum pandemi, wisatawan yang
datang ke Kampung Tajur kebanyakan berasal dari luar daerah Kabupaten
Purwakarta bahkan luar daerah Jawa Barat. Setiap tahunnya jumlah wisatawan
mencapai ribuan orang, terlebih sebelum adanya pandemi Covid-19. Rata- rata
setahun mencapai 7.000 orang wisatawan yang berkunjung, bahwa pada tahun 2012
lalu mencapai pengunjung mencapai 12.000 orang.
Bahkan pada tahun 2017 lalu
sempat ada kunjungan wisatwan perwakilan dari 24 negara, dari mulai pelajar,
mahasiswa hingga pejabat pemerintahan. Seperti dari Malaysia, Korea, Amerika
dan lain-lain. Untuk memfasilitasi wisatawan yang ingin mengambil pelajaran
hidup di Kampung Tajur. Para wisatawan dapat tinggal secara langsung di rumah
penduduk dan mengikuti keseharian warganya.
Selain bercengkrama secara
langsung dengan warga, wisatawan juga dapat mengikuti rutinitas warga seperti
melakukan pekerjaan di kebun dan sawah. Per satu malam, wisatawan dapat tinggal
bersama di rumah warga dengan biaya mulai dari 200 ribu rupiah. Dari puluhan
rumah yang ada di Kampung Tajur, sekitar 45 rumah diantaranya dapat disewa
wisatawan.
Namun kini, karena situasi
pandemi dengan penerapan PPKM, warga Kampung Tajur masih belum bisa menerima
kunjungan wisatawan. Warga kampung tersebut tetap disiplin mengikuti anjuran
pemerintah terkait penanganan pandemi Covid-19.
Sementara, Penjabat Kepala Desa
Pasanggrahan, Agus Koswara mengucapkan rasa syukur karena bisa masuk dalam
kategori 100 besar ADWI 2021 setelah sebelumnya ada kunjungan dari
Disporaparbud, DPMD dan DPRD Provinsi Jawa Barat.
"Kami berharap kedepannya
desa kami lebih maju dan saya selaku Pj Kades Pasanggrahan tidak lupa
mengucapkan banyak terimakasih banyak kepada Kang Dedi Mulyadi yang pada waktu
merintis Kampung Tajur saat masih menjabat sebagai Wakil Bupati Purwakarta.
Sampai beliau menjadi Bupati Purwakarta terus membimbing kami bersama dinas
terkait agar Kampung Tajur tetap bertahan dalam kebudayaannya dan lebih maju
lagi. Tentu saja kami juga mengucapkan terima kasih kepada jajaran pemerintahan
di Pemda Purwakarta hari ini yang terus melakukan pembinaan," kata Agus
diujung seluler. (*)
Foto: Rumah warga di Destinasi
Wisata Kampung Tajur