Gelombang
ketiga omicron sudah terjadi di Indonesia, khususnya Jawa Barat. Menurut data,
penyebaran tersebut sudah tersentral di Pulau Jawa dan Bali sebesar 93 persen
dan 7 persen sisanya tersebar di seluruh wilayah di Indonesia.
Penyebaran
Covid-19 varian omicron ini percepatannya dua kali lipat lebih cepat daripada
varian delta. Meskipun secara data dan klinis, varian omicron ini lebih kecil
atau lebih ringan gejalanya daripada varian delta. Akan tetapi, Pemerintah
bersama Tim Satgas Penanganan Covid-19 harus melakukan antisipasi semaksimal
mungkin, agar penyebaran virusnya tidak semakin parah atau meluas.
Demikian
disampaikan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika dalam Rapat Koordinasi
Penanganan dan Pencegahan Covid-19 di Kabupaten Purwakarta, Selasa 08 Februari
2022.
Rakor
yang dipusatkan di Aula Janaka, Setda Purwakarta itu diikuti secara virtual
oleh para Pimpinan Instansi atau Lembaga, para Camat, Kepala Desa, Lurah
beserta unsur Muspika, para Kepala Puskesmas, para Pimpinan Organisasi, Para
Kepala Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Ketua IDI, Ketua IBI, para
Pimpinan Perusahaan, para pimpinan Rumah Sakit se-Kabupaten Purwakarta, dan
para pelaku usaha dan Jasa di Kabupaten Purwakarta.
Bupati
Purwakarta Ambu Anne Ratna Mustika yang didampingi Dandim 0619 Purwakarta,
Kapolres Purwakarta, Sekretaris Daerah Kabupaten Purwakarta Iyus Permana, Staf
Ahli, para Asisten Sekda, para Kepala OPD serta Tim Satgas Penanganan Covid-19
Kabupaten Purwakarta dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan beberapa hal
penting terkait evaluasi penanganan Covid-19 dan PPKM Level 2 di Kabupaten
Purwakarta.
"Berdasarkan
arahan dari Presiden RI, yang harus dilakukan hari ini yaitu penerapan protokol
kesehatan harus diperketat baik di tempat makan, wisata dan tempat lainnya.
Kami akan membuat surat edaran terbaru untuk para pelaku ekonomi, usaha, jasa,
ritel, perusahaan, industri, pengelola tempat wisata, dan lain sebagainya dalam
menerapkan protokol kesehatan dan penyediaan tempat cuci tangan. Selain itu,
penggunaan masker sangat penting diterapkan, dan ketika berbelanja pun tidak
boleh membuka masker," kata Ambu Anne.
Sementara,
untuk masyarakat yang bekerja di perkantoran ataupun di tempat lainnya, Ambu
Anne juga menekankan perlunya menyiapkan dan menerapkan aplikasi Peduli
Lindungi sehingga dapat terdeteksi penyebaran Covid-19. "Dan pelaksanaan
vaksinasi harus segera dilaksanakan oleh seluruh elemen masyarakat,"
ujarnya.
Selain
itu, Tim Satgas bersama Pemerintah harus melakukan operasi yustisi di beberapa
titik lokasi agar masyarakat menerapkan protokol kesehatan dengan sebaik
mungkin.
Berdasarkan
data Satgas Covid-19 Kabupaten Purwakarta, untuk wilayah yang termasuk ke dalam
zona merah, maka anak sekolah mulai belajar di rumah (daring), walaupun baru
beberapa sekolah yang sudah diterapkan daring. Selain itu, untuk acara
pernikahan tidak diperkenankan makan di tempat (dine in) dan protokol kesehatan
harus diperketat.
"Pemerintah
bersama pimpinan rumah sakit sedang mengupayakan ketersediaan bed. Dimana ruang
rawat inap di Rumah Sakit hanya diperuntukkan bagi masyarakat atau pasien yang
memiliki gejala sedang, berat, dan kritis. Adapun masyarakat yang mengalami gejala
ringan, disarankan untuk isolasi mandiri atau isolasi terpusat yang seharusnya
disediakan khusus oleh para Camat, Kades, Lurah beserta Kepala Puskesmas
terdekat," kata Ambu Anne.
Ia
juga mengungkapkan, dalam menghadapi situasi ini, diharapkan seluruh elemen
masyarakat ataupun ormas untuk bergerak bersama membantu pemerintah dan tenaga
kesehatan dalam melakukan penanganan Covid-19 dan percepatan vaksinasi.
"Meskipun Kabupaten Purwakarta masih termasuk kedalam level dua, namun
upaya-upaya tersebut perlu dilakukan semaksimal mungkin," demikian Ambu
Anne.(Diskominfo Purwakarta)