Pada akhir tahun 2021
lalu ada dua Jabatan Pimpinan Tertinggi (JPT) pratama di lingkungan Pemkab
Purwakarta yang kosong. Yakni, jabatan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika
(Diskominfo) dan Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans).
Atas dasar itu,
pemerintah kabupaten melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia (BKPSDM) setempat, kembali menyelenggarakan Seleksi Terbuka untuk
menduduki dua JPT Pratama yang kosong tersebut. Tahapan akhir seleksi tersebut
digelar di Prime Plaza Hotel, Kota Bukit Indah, Bungursari, Selasa 15 Februari
2022.
Kepala Bidang
Pengembangan Sumber Daya Manusia, pada BKSDM Kabupaten Purwakarta, Deni Gusdian
menuturkan, proses penyelenggaran seleksi terbuka ini telah berlangsung sejak
awal tahun lalu.
"Hari ini,
Selasa 15 Februari 2022, tahapan seleksi terbuka sudah masuk tahapan uji
makalah dan wawancara, dimana diharapkan pada hari ini tahapannya bisa tuntas.
Jumlah peserta ada 10 orang, tetapi karena diantara mereka melamar pada dua
JPT, yaitu Diskominfo dan Disnakertrans sehingga pansel menguji 15 orang.
Meskipun secara real orangnya itu hanya 10 orang," kata Deni.
Menurutnya, kesepuluh
peserta itu diantaranya; pertama, peserta yang mengikuti kekosongan jabatan
Kadiskominfo ada; Mochamad Arif Budiman, Dani Abdurahman, Yadi Heryadi,
Suntama, Rudi Hartono dan Didi Garnadi. Sedangkan untuk Jabatan Kadisnakertrans
diikuti Mochamad Arif Budiman, Helmi Setiawan, Suntama, Dianudin, Ari
Syamsurizal, Yadi Heryadi, Didi Garnadi, Tuti Gantini dan Dani Abdurahman.
Deni menjelaskan, proses penyelenggaraan seleksi terbuka ini telah memasuki tahap uji makalah dan wawancara. Setelah sebelumnya, para peserta ini mengikuti penilaian rekam jejak dan uji kompetensi/assesment.
"Dalam proses
Assesment (penilaian) beberapa waktu lalu, kami melibatkan tim dari Kepolisian
daerah (Polda) Jawa Barat. Sedangkan, untuk uji makalah dan tahap wawancara
ini, pihaknya melibatkan tim yang terdiri dari akademisi, profesional dan
pemerintahan dan unsur internal yang diwakili oleh Sekda dan Kepala
BKPSDM," kata Deni.
Sementara, Bupati
Purwakarta, Anne Ratna Mustika menuturkan, pihaknya sengaja meminta supaya
ujian tersebut dibuat terbuka. Alasannya, untuk memastikan transparansi proses
ujian tersebut. Dalam hal ini, pihaknya pun sekaligus ingin memastikan langsung
seperti apa kualitas para peserta yang akan bersaing untuk merebutkan dua
jabatan ini.
"Tadi kami
nonton bareng proses ujiannya di sebuah layar. Kalau ujiannya, tetap dilakukan
di satu ruang tertutup. Sedangkan, kami dengan pejabat pemerintahan lainnya,
nonton bareng di ruang lainnya melalui siaran langsung," ujar Anne.
Tujuan lainnya, ia
juga ingin melihat langsung tes tersebut, karena dirinya ingin mendengar
komitmen dari masing-masing peserta jika salah satu dari mereka menduduki
jabatan yang kosong ini. Karena, menurutnya, sebagai calon pejabat tinggi,
mereka harus benar-benar mumpuni di bidangnya. "Kita ingin cari yang
terbaik dari yang terbaik di bidangnya," demikian Ambu Anne.(Diskominfo
Purwakarta)