Bupati
Purwakarta Anne Ratna Mustika merespon keluhan petani di Desa Margasari
Kecamatan Pasawahan yang areal sawahnya terdampak air lindi dari TPA Cikolotok.
Jajaran Pemkab Purwakarta bakal menyiapkan ganti rugi untuk areal persawahan
dengan luas sekitar satu hektar itu.
"Setelah
diukur oleh tim dari Dispangtan Purwakarta, luas sawah yang terdampak kurang
lebih sekitar satu hektar. Berdasarkan regulasi pemberian asuransi petani, akan
diberikan ganti rugi atau konpensasi perhektar dikisaran enam juta rupiah,"
kata Ambu Anne, kepada awak media, Jumat 12 Agustus 2022.
Menurutnya,
salah satu penyebab limpahan air lindi tersebut adalah karena kondisi bangunan
penampungan leachet atau air limbah sudah tidak memadai, sehingga melimpas ke
sungai yg mengalir ke areal persawahan di sekitar TPA Cikolotok.
"Kondisi
tersebut juga diperparah oleh musim kemarau, sehingga limpasan air limbah masuk
ke badan sungai dan merembes ke sawah yang digarap oleh warga," kata Ambu
Anne.
Selanjutnya,
ia melakukan langkah-langkah penanganan dengan mengerahkan perangkat daerah
terkait agar permasalahan ini bisa ditangani secepatnya. "Hari ini
langsung akan dibangun tanggul sementara oleh tim DPUTR agar air limpasan
limbah tidak masuk ke areal pesawahan," ujarnya.
Lanjut
Ambu, setelah Dispangtan menghitung jumlah kerugian akibat limpasan limbah yang
masuk. Konpensasi akan segera diserahkan ke petani penggarap. Lalu DLH
Purwakarta juga akan melakukan review DED penanganan kolam air limbah dan
mengalokasikan anggaran untuk pembuatan penampungan airĀ limbah di APBD 2023.
"Untuk
penanganan lahan yang terimbas oleh longsoran sampah, sudah dilakukan survey ke
lokasi dan alokasi anggaran sudah teralokasi di DLH pada APBD tahun 2023,"
kata Ambu Anne.
Ambu
Anne juga mengungkapkan bahwa Pemkab Purwakarta sudah membuat perencanaan dari
2019 untuk membuat tampungan atau danau leachate bahkan sudah ada detailed
engineering design (DED), namun karena kemampuan anggaran terbatas maka akan
dilakukan secara bertahap.
"Apalagi
dianggaran 2020 dan 2021 ada kena refocusing sehingga ada pergeseran. Pada 2022
sebetulnya sudah ada perluasan namun karakteristik tanah juga menjadi
kendala," demikin Ambu Anne.(Diskominfo Purwakarta)