Untuk
penanganan masalah polio, jajaran Pemkab Purwakarta akan menindaklajuti
arahan-arahan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Diantaranya dengan
mewaspadai penyebaran virus yang dapat menular melalui feses tersebut serta
mengirimkan sampel Accute Flaccid Paralysis (AFP) kepada kementerian.
Demikian
disampaikan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika kepada awak media, Minggu 26
Maret 2023. Menurutnya, dari awal jajarannya tidak menutupi ditemukannya kasus
anak yang terkena polio.
"Hal
ini menjadi pembelajaran bagi kami untuk terus melakukan sosialisasi dan
edukasi tentang pentingnya imunisasi lengkap bagi anak. Untuk penanganan
tersebut, secara teknis kita akan tindaklanjuti arahan-arahan dari
Kemenkes," ujar Ambu Anne.
Kata
dia, polio penyakit dari virus yang menular melalui feses (buang air besar).
Ini bisa dicegah dengan vaksin polio. "Oleh karena itu, kami imbau agar
seluruh warga Purwakarta tidak buang air besarĀ
sembarangan, usahakan BAB di jamban yang sehat terstandar, dan tentu
saja juga mau mengikuti imunisasi polio tetes serempak," kata Ambu Anne.
Sementara,
Ketua Tim Surveilans Dinas Kesehatan Jawa Barat, Dewi Ambarwati mengatakan,
polio di Purwakarta lebih disebabkan karena gencarnya upaya penemuan. Pihaknya
terus memantau memantau dan mewaspadai kemungkinan potensi penyebaran polio
menyusul temuan satu kasus positif di Kabupaten Purwakarta.
"Dari
sampel yang dikirim pada 14 Maret 2023, Dinkes Jabar dan Dinkes Purwakarta
mendapatkan laporan hasilnya positif virus polio tipe 2 VDVP. Sampel tersebut
dari seorang anak perempuan usia 4 tahun 5 bulan warga Kampung Cadas Bodas,
Desa Tegal Datar, Kecamatan Maniis," ujar Dewi, dikutip dari Rilis
Diskominfo Jabar, Jumat 24 Maret 2023 lalu.
Sebagai
catatan, pada tahun 2022 ada 19 daerah di Jabar yang telah memenuhi target
pengiriman sampel, yaitu KabupatenĀ
Cirebon, Indramayu, Subang, Garut, Kuningan, Tasikmalaya, Bekasi,
Bandung Barat, Pangandaran, Majalengka, Sumedang, Ciamis, dan Kabupaten
Karawang. Kemudian Kota Cirebon, Sukabumi, Banjar, Kota Bekasi, Kota Bogor, dan
Kota Bandung. Dari semua sampel tinja yang dikirim tahun 2022 tidak ada yang
positif baik virus polio tipe 1,2, maupun 3.
Penanganan
Polio di Purwakarta
Untuk
penanganan polio di Purwakarta, Dewi mengungkapkan, ia bersama jajaran Dinkes
Purwakarta, Kementerian Kesehatan RI, serta WHO telah turun ke Desa Tegal Datar
Kecamatan Maniis, Purwakarta untuk melakukan langkah penyelidikan epidemiologi
polio.
Menurutnya,
atas dasar rekomendasi Tim Ahli, beberapa langkah sudah diambil, diantaranya;
Pertama,
menggambil sampel tinja dari 30 anak sehat di desa tersebut untuk melihat
apakah sudah ada sirkulasi virus dan terpapar pada anak sekitar tetapi tidak
sakit (seperti kejadian di Aceh).
Kedua,
skrining dari rumah ke rumah untuk mencari suspek AFP, dan melihat situasi
kesehatan anak-anak mulai dari riwayat imunisasi, kesehatan lingkungan, dan
lain-lain. Hingga 17 Maret 2023, tim telah berhasil mewawancarai 261 kepala keluarga
dari target 200 rumah.
Ketiga,
merujuk pasien suspek polio di Desa Tegal Datar ke RS Hasan Sadikin untuk
diperiksa lebih lanjut. Keempat, edukasi dan meningkatkan kapasitas puskesmas
dan rumah sakit di Purwakarta.
Kelima,
mencegah penyebaran kasus dengan melakukan Outbreak Respon Imunization (ORI).
Yakni imunisasi polio tetes tipe 2 atau lebih dikenal dengan Sub PIN pada semua
anak di bawah usia 5 tahun, di seluruh kabupaten dan kota yang memiliki peta
risiko tinggi polio.(Diskominfo
Purwakarta)