Hambar
rasanya kalau tak ada hidangan opor ayam di meja makan saat perayaan lebaran.
Tak lengkap berlebaran tanpa menyantap opor ayam.
Pernyataan-pernyataan
semacam itu mungkin sudah menjadi ungkapan umum sebagian besar masyarakat
muslim nusantara saat merayakan Hari Raya Idul Fitri, hari merayakan
kemenangan.
Ya,
opor ayam sudah identik sebagai salah satu menu utama hidangan lebaran.
Hidangan itu akan semakin lengkap jika dipasangkan dengan ketupat, rendang,
sambal goreng kentang atau sambal goreng telur. Hidangan favorit yang mampu
menggugah selera siapa saja, dimana saja. Opor ayam dan lebaran memang seolah
menjadi duet maut yang tak terpisahkan.
Sama
seperti masyarakat muslim diberbagai daerah lainnya di Indonesia, opor ayam
juga selalu menjadi hidangan favorit bagi masyarakat yang merayakan lebaran di
Purwakarta, termasuk bagi orang nomor satunya, Bupati Purwakarta Anne Ratna
Mustika.
Pada
Hari Raya Idul Firi 1444 H ini, Bupati Anne tetap memastikan opor ayam harus
selalu terhidang di meja makan bersanding dengan ketupat dan lainnya, seperti
rendang, sambal goreng telur dan kentang. Namun ada syaratnya. opor ayam yang
dihidangkan haruslah opor ayam made in Jubaedah (49), asisten rumah tangga
sekaligus "sang koki" favoritnya.
Racikan
resep rahasia olahan jari terampil Teh Juju, demkian Jubaedah biasa dipanggil,
memang luar biasa. Opor ayam buatannya tampaknya tak bisa tergantikan dengan
menu lainnya. Sangatlah layak jika olahan itu jadi menu rahasia favorit Bupati
Anne saat lebaran.
"Ibu
Bupati selalu minta dibuatkan
opor ayam saat lebaran. Memang saya juga diminta untuk memasak menu lainnya,
namun yang utama kan harus selalu ada
tetaplah opor ayam," ungkap Teh Juju.
Menurut
Teh Juju, secara umum jenis hidangan yang disantap Bupati Anne saat lebaran,
sama seperti yang dinikmati oleh kalangan masyarakat Purwakarta yang
dipimpinnya.
"Ibu
tidak pernah membuat perbedaan dengan masyarakat Purwakarta yang sangat
dicintainya. Apa yang menjadi menu favorit lebaran masyarakat Purwakarta, itu
juga yang menjadi favorit Ibu. Yang membedakan mungkin hanya terletak pada
siapa yang memasaknya saja," ujar Teh Juju dengan nada merendah.
Sedangkan
untuk jenis minumannya, lanjut Teh Juju, Ibu Bupati lebih memilih air putih
atau jus buah-buahan. Pilihan minuman yang juga sangat sederhana bagi seseorang
yang memegang jabatan publik tertinggi di Purwakarta.
"Jenis
minuman sehat dan sederhana seperti itu yang Ibu pilih. Minuman semacam iu juga
sama saja kan dengan yang diminum oleh masyarakat Purwakarta lainnya. Ibu
memang sederhana seperti itu," kata Teh Juju yang sudah mendampingi
sebagai juru masak Bupati Anne sejak masa-masa awal menjabat sebagai Bupati
Purwakarta,
Sementara
selama menjalankan ibadah puasa, apa yang menjadi menu favorit Bupati Anne
untuk berbuka puasa, Teh Juju memperkuat bocoran yang telah banyak beredar
sebelumnya, yakni berburu jajanan rakyat,
Seperti
pernah diberitakan sebelumnya, Bupati Anne, disela kesibukannya yang luar
biasa, selama bulan ramadhan dia juga sesekali menyempatkan untuk ngabuburit
sambil berburu makanan pembuka puasa.
Banyak
yang tidak tahu jika Bupati perempuan pertama Purwakarta itu punya rahasia
kecil dalam mempersiapkan puasa, yakni berburu jajanan tradisional yang
merupakan jajanan rakyat.
Orang
nomor satu di Purwakarta itu memang punya tradisi berbuka yang tidak berbeda
dengan masyarakat yang dipimpinnya. Jajanan pasar selalu menjadi menu utamanya
berbuka puasa sejak dulu. Menu favoritnya diantaranya adalah kolak pisang dan
kolang-kaling. Menu lainnya adalah kurma dan es buah.
Selain
itu ada makanan kesukaannya sejak kecil yang selalu terselip hadir selama
puasa, yakni gorengan "comhu" alias oncom didalam tahu yang dibungkus
adonan terigu. "Itu salah satu makanan favorit berbuka puasa sejak saya
masih kecil.. Alhamdulillah, bulan puasa kemarin selain memperkuat ibadah kita,
juga mampu membangkitkan kenangan indah masa anak-anak dulu," kata Bupati
Anne.
Hampir
mirip dengan jenis gorengan lain yang
menjadi makanan khas daerah lain di Jawa Barat, gorengan comhu demikian nikmat
karena diolah dengan resep yang bertahan turun temurun. Menurut Bupati Anne, bulan puasa membawa
dampak luar biasa bagi jajanan warisan turun-temurun itu hingga dapat bertahan
dan terjaga dengan baik karena kerap dijadikan makanan untuk berbuka puasa.
"Comhu
itu berbahan baku dari tahu berisi yang diisi sambal oncom yang sudah di campur
dengan rempah-rempah khas dari negeri kita sendiri. Gorengan comhu itu demikian
spesial di Cianjur. Nikmatnya luar biasa. Itu mungkin sama seperti gorengan
didaerah lain seperti combro, gehu atau gorengan lainnya. Itu salah satu
kekayaan jajanan tradisional kita yang terpelihara dengan baik hingga
kini," kata Bupati Anne Ratna Mustika.(Diskominfo Purwakarta)