Purwakarta, Bupati Purwakarta Hj. Anne Ratna Mustika terus memantau perbaikan terkait kerusakan pada pipa perusahaan air minum daerah (PDAM), terkait hal tersebut terdapat beberapa permasalahan terutama pada alat pipa yang menjadi alat instrumentasi penyaluran air dari PDAM ke masyarakat.

” Masalah PDAM tadi pagi sudah di perbaiki namun bocor kembali yang di jalur maracang itu, yang jadi permasalahannya kualitas pipa yang tidak mampu menahan getaran air dengan volume tinggi jadi itu kan ada kapasitasnya ”. Kata Ambu Anne seusai pelaksanaan pelayanan publik pada Kamis, 25 Mei 2023 di Kelurahan Nagri kidul

Menurut Ambu Anne,  ketika air digelontorkan terjadi tekanan pada pipanya semakin airnya besar maka tekanannya semakin tinggi, dari tekanan yang tinggi mengakibatkan kebocoran pada pipa yang tidak kuat untuk menahan getaran aliran air, terkait masalah yang terjadi  tim sudah memperbaiki dua kali 24 jam jadi tidak berhenti bahkan malam hari pun trus bekerja untuk melakukan perbaikan-perbaikan.

” tadi malam saya pantau sampai jam 12.00 malam itu sudah akan selesai, tetapi ketika air digelontorkan kembali tekanan terjadi dan pipa juga pecah kembali, jadi tidak kuat pipanya untuk menahan tekanan air itu, terus terjadi di titik  maracang yang memang beberapa hari yang lalu ini terjadi ke dangkalan ” ujar Ambu Anne

Ambu Anne Menambahkan, tahun 2018 lalu pipa tersebut di tanam di tanam di kedalaman kedalaman 2 meter di bawah permukaan tanah, namun hari ini kurang dari 1 meter kurang, hal tersebut di akibatkan terjadi penggerukan tanah di atas pipa tersebut, Sehingga mengakibatkan tekanan dari luar dari permukaan tanah tersebut seperti adanya kendaraan lalu lintas, sehingga hal tersebut memperparah kerusakan dan tekanan kepada pipa.

” jadi untuk masyarakat  mohon bersabar ini sedang diperbaiki, tim yang memperbaiki pipa itu tidak istirahat terus running sepanjang 24 jam, tadi malam saya memantau jam 02.30 pagi itu sebetulnya sudah selesai penutupan kebocoran pipa ”. Ungkap Ambu Anne

Ambu Anne menjelaskan, setelah di ujicoba pada pagi tadi jam 05.00 subuh ketika volume tekanan pipa di naikan maka pipa tidak bisa menahan tekanan air tersebut yang mengakibatkan kebocoran di tempat yang lain, Hal tersebut akibat tidak kuatnya pipa untuk menahan laju air di atas maksimum, mengingat ketika air yang mengalir sedikit maka air yang ke masyarakat juga akan sedikit, namun jika aliran airnya besar maka air yang untuk masyarakat juga akan besar,

” jadi memang pipanya tidak kuat menahan laju air di atas maksimum atau minimum di atas minimum, kalau air sedikit berarti yang ngalir ke masyarakat juga sedikit, tapi kalau airnya ingin lancar ke masyarakat pipanya harus diperbanyak ” Jelas Ambu Anne

Lebih lanjut Ambu Anne menambahkan, untuk pergantian pihaknya telah mengajukan ke Kementerian di harapkan pengajuan tersebut secepatnya di acc pada tahun ini dengan dana  sebesar 23 miliar yang diajukan untuk perluasan jaringan italisasi ke masyarakat dan sebagian untuk perbaikan pipa, sementara untuk jangka pendek selama perbaikan pemerintah telah memberikan pelayanan dengan tangki-tangki yang di sebar tapi memang mobil tangki yang ada milik PDAM, Damkar dan yang lainya

” tapi memang tadi 5000 penerima manfaat 5000 pelanggan ini  jumlahnya cukup besar jadi tangki yang kita punya tidak mungkin mencukupi dan mungkin juga penggunaan mereka juga melebihi daripada hari ini yang seharusnya menghemat air gitu ya. memang daerah-daerah Utara daerah Sadang itu yang terdampak ” kata Ambu Anne

Ambu Anne mengukapkan, pemerintah tadi terus mengupayakan dengan melakukan penambalan yang terdapat kebocoran dengan pelapisan bajanya, mengingat diameter yang besar maka beberapa hal yang harus dihindari kendaraan yang bertonase besar agar tidak melintas di atas pipa tersebut sehingga jika terus dilewati maka akan beresiko pecah kembali

” karena itu kan diameter pipanya besar itu, hanya memang harus dihindari itu adalah di permukaan tanah itu ketika kendaraan itu tonase besar tidak boleh melintasi daripada jaringan pipa tersebut kalau tidak nanti ada tekanan dan itu beresiko untuk pecah kembali ” demikian Ambu Anne.(Diskominfo Purwakarta)