Dalam
rangka mendukung program ketahanan pangan dan membantu petani memaksimalkan
hasil pertaniannya. Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika membagikan sarana
produksi pertanian (Saprodi) dan alat mesin pertanian (Alsintan) untuk para
petani dan kelompok tani di wilayah Kecamatan Plered, Kamis 31 Agustus 2023.
Penyerahan
bantuan untuk kelompok tani di 16 desa pada wilayah Kecamatan Plered itu
dipusatkan di Kantor Desa Cibogohilir. Tampak hadir juga Kepala Dinas Pangan
dan Pertanian (Dispangtan) Kabupaten Purwakarta, Sri Jaya Midan dan jajaran
serta perwakilan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) setempat.
"Bantuan
Alsintan dan Saprodi yang diserahkan ke kelompok tani adalah untuk membantu
para petani agar dapat memproduksi hasil pertaniannya secara maksimal demi
mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Purwakarta," kata Ambu Anne,
kepada awak media.
Pemkab
Purwakarta, lanjut Ambu Anne, berupaya konsisten untuk menjadikan petani di
Purwakarta menjadi produsen baik untuk
diri sendiri maupun untuk mencukupi kebutuhan pasar. "Oleh karena itu,
para petani nantinya harus komitmen untuk dapat memproduksi hasil tani terus
menerus, jangan sampai selesai program selesai juga memproduksi lahan
pertaniannya," ujarnya.
Ambu
Anne juga mengatakan, Saprodi atau sarana produksi pertanian merupakan segala
jenis peralatan, perlengkapan dan fasilitas pertanian yang berfungsi sebagai
alat utama untuk membantu dalam pelaksanaan produksi pertanian.
"Saprodi
berperan penting di dalam usaha mencapai produksi sesuai dengan tujuan yang
diinginkan. Yang menjadi permasalahan di Purwakarta sekarang ini belum
tersentral nya pusat penjualan gabah hasil panen, tidak ada satupun di
kecamatan di Kabupaten Purwakarta yang bisa yang ditetapkan sebagai tempat
penyimpanan atau gudang dan pengemasan beras. Karena para tengkulak di setiap
desa sudah memiliki kerjasama dengan para vendor di luar Purwakarta," kata
Ambu Anne.
Ia juga
mengungkapkan bahwa sejak 20 tahun terakhir ini, lahan pertanian di Kabupaten
Purwakarta banyak yang beralih fungsi. Oleh karena itu, ia bersama DPRD
mengeluarkan Perda yang mengunci lahan pertanian. "Pemda Purwakarta terus
berkomitmen untuk untuk membatasi alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan
atau industri, meskipun mengorbankan tawaran investasi ke Purwakarta,"
tuturnya.
Kata
dia, upaya pemerintah kepada para petani tidak sampai disitu saja, guna menjaga
petani mengalami gagal panen pemerintah mengeluarkan asuransi pertanian seluas
lima ribu hektar. "Kalau lahan yang lima ribu hektar ini mengalami gagal
panen atau fuso maka petani akan mendapatkan asuransi tersebut. Selain itu
untuk tahun sekarang sebagai upaya untuk meningkatkan hasil pertanian
pemerintah akan membangun 70 titik irigasi tersier yang diperbaiki dan
dibangun," ujarnya.
Diketahui,
dalam agenda tersebut juga dilakukan sosialisasi pertanian sebagai bentuk
kolaborasi antara DPC HKTI Kabupaten Purwakarta dan Dispangtan Kabupaten
Purwakarta. Hadir juga Ketua DPC HKTI Kabupaten Purwakarta Dasep Sampul Akbar
(Kang Abay).
Kepala
Dispangtan Kabupaten Purwakarta, Sri Jaya Midan dalam keterangannya mengatakan,
kegiatan sosialisasi ini membahas dan mensosialisasikan mekanisme bantuan
Saprodi dan Alsintan yang disediakan oleh pemerintah. "Kecamatan Plered
merupakan kecamatan terbesar yang menghasilkan lumbung padi. Maka dari itu,
peran Pemda dan HKTI sangat diperlukan. Ke depan kita akan terus
bersinergi," kata Midan.
Kadispangtan
Purwakarta juga mengapresiasi jajaran HKTI Kabupaten Purwakarta, khususnya HKTI
Kecamatan Plered yang meskipun masih tergolong baru, namun dapat mengakomodir
dan mengkoordinasikan para petani di wilayah tersebut. "Ke depan kita
berharap kolaborasi antara HKTI dan Dispangtan dapat terus berkontribusi dalam
pembangunan pertanian di seluruh wilayah Kabupaten Purwakarta," demikian
Sri Jaya Midan.(Diskominfo Purwakarta)