Hari Amal Bakti (HAB) ke-78 tentu tidak semata sebuah nama, tetapi di dalamnya terkandung harapan dan tekad untuk mencurahkan pengabdian kita kepada seluruh umat beragama.
Hal itu
disampaikan Menteri Agama (Menag) H Yaqut Cholil Qoumas melalui sambutannya
yang dibacakan Penjabat Bupati Purwakarta, Benni Irwan, pada Hari Amal Bakti
ke-78 bertempat di Taman Pasanggrahan Padjadjaran, Purwakarta, Rabu
(03/02/2023).
Pada
peringatan Hari Amal Bakti ke-78 Kementerian Agama ini, saya mengajak kita
semua untuk terus meningkatkan semangat pengabdian dan perjuangan kita
mewujudkan segala cita dibentuknya Kementerian Agama.
Sebagai
institusi yang memiliki tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
agama dan pendidikan keagamaan, tugas Kementerian Agama tidaklah ringan.
"Di antara tugas berat kita adalah menjaga harmoni kehidupan beragama
sebagai salah satu pilar kerukunan nasional," ucapnya.
Tugas
berat ini dilaksanakan di antaranya dengan memberikan layanan yang adil,
transparan, dan akuntabel untuk seluruh umat beragama. Selain itu, kita juga
memiliki tugas untuk membangun karakter bangsa melalui pendidikan agama.
Bekal
pendidikan agama yang moderat adalah fondasi kokoh dalam mewujudkan kerukunan
umat beragama demi tercapainya tujuan pembangunan. "Melalui berbagai
program reguler dan Tujuh Program Prioritas Kementerian Agama, kita terus
bekerja keras melaksanakan tugas-tugas yang dimandatkan kepada kita semua,"
tambahnya.
Penguatan
Moderasi Beragama, Transformasi Digital, Revitalisasi KUA, Kemandirian
Pesantren, Cyber Islamic University, Religiousity Index, Tahun Kerukunan Umat
Beragama adalah ikhtiar dalam memberikan layanan yang sebaik-baiknya kepada
seluruh umat.
Hasilnya
sudah mulai terlihat. Moderasi Beragama sudah menjadi napas dalam setiap derap
langkah insan beragama. Transformasi Digital terlaksana di seluruh satuan kerja
Kementerian Agama dan lembaga-pendidikan keagamaan. KUA sudah bertransformasi
menjadi semakin baik dalam memberikan layanan.
Pesantren-pesantren
mulai menapaki fase kemandirian dalam amal usaha dan ekonomi. Cyber University
sudah on the track. Kerukunan umat beragama pun semakin meningkat.
Tentu,
keberhasilan-keberhasilan itu bukan tanpa kekurangan. Masih banyak yang harus
dibenahi dalam rangka perbaikan program mendatang. Kita jangan berpuas diri
dengan berbagai hasil yang dicapai.
Kita
harus selalu mengevaluasi diri karena tugas kita belum usai. Momentum
pergantian tahun dan peringatan HAB ke78 Kementerian Agama ini adalah saat yang
tepat untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik.
Pada
momentum HAB ke-78 Kementerian Agama ini, saya mengajak kepada seluruh ASN
Kementerian Agama untuk meningkatkan spirit layanan kita kepada seluruh umat
beragama.
Indonesia
Hebat Bersama Umat adalah tema yang kita usung pada HAB ke-78 ini. Ini bermakna
bahwa kita harus membersamai umat untuk menuju Indonesia yang hebat. Wujud dari
membersamai umat ini adalah dengan memberikan layanan yang sebaik- baiknya
kepada seluruh umat beragama.
"Oleh
karena itu, mari kita wujudkan birokrasi yang melayani. Kita layani umat dengan
senang hati, riang gembira, dan penuh pengabdian. Jadikan pelayanan umat ini
sebagai "panggilan hati", bukan semata kewajiban birokrasi,"
ucapnya.
Jika
pelayanan umat ini dilandasi sebagai panggilan hati, maka saya yakin dan
percaya akan terwujud birokrasi yang inklusif, transparan, dan berdampak. Kita
akan betul-betul bersama umat, yang berujung pada Indonesia Hebat.
Pada
tahun 2024 ini, kita dihadapkan pada peristiwa politik, yakni Pemilihan Umum.
Agenda politik ini adalah satu hal yang lumrah dan merupakan agenda kita semua
sebagai warga negara.
Dalam
kesempatan ini, saya mengajak untuk senantiasa menjaga diri, keluarga, dan
masyarakat sekitar. Bagi ASN Kementerian Agama, jagalah netralitas sesuai
dengan ketentuan perundangan.
"Dengan
balutan netralitas itu, saya meminta kepada ASN Kementerian Agama untuk
membantu menciptakan suasana kondusif di tengah masyarakat," ujarnya.
Mari kita
kawal pemilihan umum ini dari potensi penggunaan politik identitas, terutama
identitas keagamaan. Kampanyekan kepada masyarakat untuk tidak menggunakan
politik identitas karena madharat- nya sangat besar dan dapat berujung pada
disintegrasi bangsa.
Jadikan
pemilihan umum sebagai agenda yang penuh riang gembira dan suka cita.
Sebagaimana tahun sebelumnya, sebagai bentuk apresiasi atas pengabdian kepada
negara, Kementerian Agama tahun ini kembali mengajukan kepada Bapak Presiden
untuk memberikan penghargaan Satyalancana Karya Satya kepada 10.198 Pegawai Negeri
Sipil Kementerian Agama.
Permohonan
itu telah dikabulkan Bapak Presiden. Dan, pada Hari Amal Bakti ke-78 ini, atas
nama Bapak Presiden, diberikan Penghargaan Satyalancana Karya Satya 30 tahun kepada
1.071 orang, 20 tahun kepada 2.810 orang, dan 10 tahun kepada 6.317 orang
Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama.
"Saya
ucapkan selamat kepada para penerima penghargaan. Semoga penghargaan tersebut
semakin meningkatkan kinerja ASN Kementerian Agama dan menambah kebanggaan,
sebagai bagian dari korps Kementerian Agama,"Â pungkasnya.(Diskominfo
Purwakarta)