Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta terus mencari solusi guna mengantisipasi ancaman kekeringan khususnya areal pesawahan di Purwakarta.

Salah satunya adalah dengan memanfaatkan sumber air, diantaranya eks galian C dan embung air dengan memaksimalkan mesin pompa.

"Manfaatkan saja eks galian C, embung air dengan menyedot air dengan mesin pompa," ujar Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta, Agus Rachman Suherlan, ketika ditemui di Purwakarta. Rabu (3/7/2019).

Apalagi menurutnya data ada 1.883 hektar areal pesawahan yang terancam kekeringan, selain memanfaatkan sumber air, pihaknya terus melakukan sosialisasi tentang jadwal tanam.

"Kita masih selalu berusaha memanfaatkan potensi air. Apalagi kita miliki 350 mesin pompa tersebar di kelompok tani," ucap dia.

Pesawahan yang terancam kekeringan berlokasi di 11 wilayah, yaitu Kecamatan Maniis, Tegalwaru, Plered, Darangdan, Wanayasa, Pasawahan, Pondoksalam, Purwakarta Kota, Babakancikao, Campaka dan Kecamatan Cibatu.

Sementara 730 hektare sawah terdampak kekeringan juga sebagian berada di sembilan kecamatan yang sama, yaitu Maniis, Tegalwaru, Plered, Darangdan, Pasawahan, Purwakarta Kota, Babakancikao, Campaka dan Kecamatan Cibatu.

"1.153 hektare terancam kekeringan dan 730 hektare terdampak kekeringan, dan rata - rata yang mengalami areal pesawahan teknis tadah hujan," katanya. (*)