Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan terus berupaya mewujudkan program Satu Nusa Satu Ukuran. Dimana belanja satu kilogram gula di Pasar Leuwi Panjang, Purwakarta akan sama beratnya dengan belanja 1 kilogram daging ayam di Pasar Mama Mama di Jayapura, Papua.
Demikian disampaikan Menteri
Perdagangan, Agus Suparmanto dalam acara Pembukaan Pelatihan Reparatir alat
Ukur Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) dan Kickoff Pelatihan 1000 Juru
Timbang dan Reparatir secara Nasional di Purwakarta, Senin (2/11/2020).
Mendag juga menyampaikan bahwa di
saat pandemi Covid-19 ini, Indonesia mengalami perlambatan di sektor
perekonomian. Dimana pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun akan masih berusaha
bergerak positif. PSBB yang dilakukan dalam beberapa bulan terakhir mengguncang
sektor riil termasuk didalamnya sektor tenaga kerja yang pada gilirannya
melemahkan daya beli masyarakat Indonesia. Namun penurunan daya beli masyarakat
Indonesia perlu disikapi dengan tetap menjaga bahwa masyarakat memperoleh
barang dan jasa tepat ukuran, tepat mutu, tepat waktu, dan tepat kuantitas.
"Pelatihan Reparatir alat
Ukur, Takar, Timbang, dan Perlengkapannya (UTTP) dan Kickoff Pelatihan 1000
Juru Timbang dan Reparatir secara Nasional ini nantinya tidak hanya membantu
pencapaian sasaran tertib ukur, tetapi juga membantu mendorong pertumbuhan
ekonomi melalui penciptaan lapangan pekerjaan dalam bidang jasa usaha reparasi
alat ukur, dan ini tentunya sejalan dengan visi bapak presiden untuk mendorong
pengembangan SDM Indonesia untuk mewujudkan SDM Unggul Indonesia Maju,"
kata Agus Suparmanto.
Ia juga menyampaikan bahwa
Indonesia baru saja menerima penghargaan dari Organisasi Internasional untuk
Metrologi Legal (OIML) tahun 2020 yaitu OIML Award for Countries and Economic
with Emerging Metrology System, untuk kontribusi dan terobosan dalam membangun
metrologilegal yang melibatkan masyarakat. Hal ini tak lepas dari inovasi dan
kolaborasi yang telah Kementerian Perdagangan dan pemerintah daerah lakukan.
"Apresiasi setinggi-tingginya
kami sampaikan kepada pemerintah daerah yang berkomitmen penuh untuk berinovasi
dalam mewujudkan tertib ukur di wilayahnya. Berkat dukungan dari pemerintah
daerah ini akhirnya Kementerian Perdagangan memperoleh penghargaan dari OIML.
Semoga inovasi dan kolaborasi dalam mewujudkan tertib ukur ini dilkuti oleh
pemerintah daerah lainnya," ujar Agus.
Sementara itu, dari pendopo
kabupaten, Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika menyampaikan ucapan
terimakasihnya atas dukungan dari Kementerian Perdagangan bagi kemajuan
pengembangan metrologi legal di daerah yang dipimpinnya.
"Selain program Ceu Ati (Cek
Ukuran Akurasi Timbangan) yang merupakan terobosan dari Kabupaten Purwakarta lakukan
dengan menggandeng ibu-ibu PKK untuk menyuarakan kepedulian terhadap ukuran,
takaran dan timbangan pada saat berbelanja di pasar. Terobosan lainnya yang
dilakukan di Purwakarta adalah
optimalisasi tenaga honorer yang saat ini berjumlah 32 orang dengan memberikan
pelatihan dan pembekalan teknis khususnya di bidang reparasi UTTP yang saat ini
sedang dilakukan," ujar Anne, seraya mengatakan meski UPTD Metrologi di
Kabupaten Purwakarta baru beroperasional, pihaknya akan terus mengembangkan
metrologi legal sehingga Kabupaten Purwakarta dapat menjadi daerah tertib ukur.
Sementara, Sekjen Kemendag,
Suhanto yang didampingi Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Kemetrologian
juga menyampaikan bahwa Kementerian Perdagangan akan menyusun roadmap
pelaksanaan pelatihan Juru Timbang dan Reparatir dalam 4 tahun ke depan
(periode 2020-2024) dan pelatihan di Purwakarta ini merupakan start awal dalam
rangkaian pelaksanaan pelatihan Juru Timbang dan Reparatir tersebut.
Menurutnya, Kementerian
Perdagangan melalui Pusat Pengembangan Sumber Daya Kemetrologian (PPSDK) juga
menyelenggarakan pelatihan-pelatihan yang bersifat teknis bagi SDM aparatur
maupun non-aparatur sipil negara. Salah satunya melalui pelatihan Juru Timbang
dan Reparatir ini.
Dalam agenda tersebut, Direktur
Metrologi, Rusmin Amin juga menambahkan akan ada langkah-langkah strategis akan
disusun oleh Kementerian Perdagangan dalam hal ini Direktorat Metrologi
berkolaborasi dengan PPSDK dan Unit Metrologi Legal di daerah dalam hal
penyelenggaraan pelatihan bagi Juru Timbang dan Reparatir.
"Dan tentunya
pelatihan-pelatihan tersebut tidak hanya satu kali dilaksanakan tetapi juga
diikuti dengan upgrading-upgrading yang dibutuhkan di kedepan hari. "Purwakarta menjadi titik awal dimana
diharapkan lebih dari 1000 tenaga juru timbang dan reparatir secara nasional
akan dapat dilatih dalam waktu yang tidak lama. Sehingga di akhir tahun 2021
target tersebut dapat tercapai.Dan pengembangan kompetensi Juru Timbang dan
reparatir diharapkan dapat menjadi bagian dari peningkatan tata kelola
manajemen pasar dan tentunya peningkatan tertib ukur," kata Rusmin.
Sementara Kepala Dinas Koperasi,
UKM, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Purwakarta, Karliati
Juanda mengatakan pembekalan teknis melalui pelatihan reparatir yang
dilaksanakan hari ini selama 3 hari di Purwakarta ini diharapkan dapat menjadi
solusi dalam membantu peningkatan pelayanan tera dan tera ulang bagi masyarakat
Kabupaten Purwakarta.
"Selain itu, pelatihan
reparatir ini dapat meningkatkan skill atau keterampilan bagi tenaga honorer
yang ada dilingkup DKUPP yang pada akhirnya menciptakan lapangan kerja bagi
peserta pelatihan untuk bekal di masa depan," kata Kadis.
Terpisah, Dirjen PKTN, Veri
Anggrijono menyambut baik pelatihan luru Timbang dan Reparatir secara nasional
tersebut. "Dengan jumlah pasar yang mencapai 15 ribu unit di seluruh
Indonesia, apabila
ditempatkan 1 orang juru timbang
atau reparatir melalui pelatihan ini, tentunya akan membuka peluang usaha di
bidang jasa reparasi dan tentunya akan mendorong terciptanya pasar tertib ukur
dimana UTTP akan terkontrol secara masif," ujar Veri.
Dengan demikian jumlah Pasar
Tertib Ukur yang saat ini berjumlah 1.621 pasar dapat bertambah secara
signifikan. Ditjen PKTN akan terus mendukung upaya-upaya untuk memberikan
perlindungan kepada konsumen dan menciptakan pelaku-pelaku usaha yang
bertanggung jawab. (*)