World Cleanup Day (WCD) merupakan gerakan global yang mengajak individu, komunitas dunia usaha dan pemerintahan di seluruh dunia untuk menyatakan kepedulian dan perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Tahun 2021 ini, tema WCD di
Indonesia adalah Bersatu Untuk Indonesia Bersih, yang relevan dengan kondisi
wabah pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih dihadapi seluruh dunia.
Jajaran Pemkab Purwakarta ambil
bagian dalam aksi bersih-bersih pilah sampah yang diikuti oleh 187 Negara, 34 Provinsi
13 Juta relawan itu. Di Purwakarta, kegiatan dipusatkan di Desa Cicadasari
Kecamatan Tegalwaru, Sabtu 18 September 2021.
Bupati Purwakarta Anne Ratna
Mustika mengatakan, kegiatan sosial peduli terhadap lingkungan dengan Skala
Internasional ini sedang digaungkan melalui World Cleanup Day Indonesia. Selain
itu kegiatan ini juga dilaksanakan secara serentak di seluruh dunia.
Menurut Ambu Anne, dengan adanya
keterlibatan pemerintah ditingkat kabupaten diharapkan bisa mendorong semua
instansi, lembaga dan para pengusaha maupun perusahaan yang ada di wilayah
Purwakarta untuk ikut berpartisipasi dan dukungan yang bersifat moril maupun
materil.
Dimana dalam pelaksanaannya
bersama-sama dengan masyarakat untuk melaksanakan bersih-bersih dimulai dari
rumah, perkantoran dan ruang publik minimal di wilayah lingkungan sekitarnya.
Panitia pelaksananya dari komunitas peduli lingkungan yang berasal dari 34
pengelola Bank Sampah di Kabupaten Purwakarta.
"Kegiatan ini diharapkan
bisa menjadi contoh bagi masyarakat untuk melakukan gerakan serupa di
lingkungan masing-masing. Gerakan bersih-bersih merupakan bukti nyata untuk
meningkatkan kepedulian dan perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan
sampah," kata Ambu Anne.
Bupati juga menghimbau kepada
seluruh masyarakat Kabupaten Purwakarta untuk lebih peduli terhadap sampah yang
dihasilkan dengan cara pilah sampah mulai dari rumah sesuai dengan jenisnya.
Pasalnya, dengan memilah sampah mulai dari rumah akan lebih mudah pengelolaan
selanjutnya akan mengurangi sampah secara signifikan.
"Momentum ini akan
memotivasi kita untuk terus bergerak dalam pengelolaan sampah, saya sudah
menyampaikan bahwa PR kita dalam pengelolaan sampah itu banyak, mulai dari
sampah domestik untuk pemilahan sampah organik dan non organik dan sampah yang
dihasilkan dari para pelaku usaha serta sampah yang dihasilkan oleh masyarakat
umum," kata Ambu Anne.
Menurutnya, gerakan ini juga
berkesinambungan dengan gerakan Jumat Bersih, programnya memang perlu
ditingkatkan lagi dan harus dimonitor. "Program Jumat bersih itu tanggung
jawabnya jangan hanya dimiliki oleh aparatur desa, justru program Jumat Bersih
itu harus melibatkan masyarakat, sebagai produsen dari sampah," demikian
Ambu Anne. (*)