Persoalan
inflasi masih terus menghantui sejumlah daerah di Indonesia, utamanya menjelang
momentum akhir tahun 2023. Sejumlah daerah, termasuk Kabupaten Purwakarta
tengah melakukan langkah-langkah antisipasi guna menangkal potensi inflasi
terutama pada momentum menjelang pergantian tahun.
Salah
satu cara untuk menekan inflasi yang dilakukan oleh jajaran Pemkab Purwakarta
adalah dengan melakukan gerakan masyarakat menanam cabai. Kick Off gerakan
tersebut dilakukan oleh Penjabat Bupati Purwakarta Benni Irwan di Kampung Pasir
Karang, Desa Gunungkarung, Kecamatan Maniis, Kamis 14 Desember 2023.
Menurut
Benni, Gerakan Masyarakat Tanam Cabai ini sebagai langkah strategis Pemda
Purwakarta untuk menanggulangi inflasi di daerah. "Selain untuk
pengendalian inflasi, Gerakan Masyarakat Tanam Cabai ini untuk menumbuhkan
produksi cabai lokal," kata Benni Irwan kepada awak media.
Ia juga
menjelaskan, berdasarkan data dari BPS menunjukkan lebih dari 370 kabupaten dan
kota di Indonesia mengalami kenaikan harga cabai. Salah satu penyebabnya karena
produksi yang rendah dan menyebabkan ketersediaan cabai di pasar-pasar di
tengah masyarakat terbatas sementara permintaannya tinggi.
Sebagaimana
arahan Presiden Jokowi, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertanian, pemerintah
daerah diminta untuk melakukan Gerakan Tanam Cabai guna memastikan stok atau
komoditi di daerah itu tersedia dengan harga yang terjangkau."Gerakan
Tanam Cabai tidak hanya untuk menciptakan stabilitas harga, tetapi juga
meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku usaha di sektor pertanian,"
ucapnya.
Gerakan
ini, lanjut Benni, akan dilanjutkan di seluruh kecamatan dan dalam waktu dekat
Pemkab Purwakarta akan membagikan bibit cabai. Di hari yang sama, Pemkab
Purwakarta juga melaksanakan percepatan penanaman padi masa tanam pertama. Hal
tersebut sebagai antisipasi pemenuhan kebutuhan, terutama beras saat nanti
libur natal, tahun baru, puasa hingga lebaran.
"Insya
Allah di akhir Maret 2024 kita bisa panen meskipun sebenarnya kita juga masih
menyimpan cadangan beras untuk kebutuhan di Kabupaten Purwakarta," ucap
Benni.
Sebelumnya,
ia juga mengungkapkan bahwa ada sejumlah harga bahan pokok yang perlu
diperhatikan oleh Pemkab Purwakarta. Jajarannya diminta untuk mewaspadai harga
gula pasir dan cabai. Kedua harga itu perlu diperbaiki agar ketersediaannya masih
ada dan harga bisa dikendalikan.
"Jadi
kami mendorong agar masyarakat memenuhi kebutuhan semampunya. Seperti, mereka
bisa menanam apa yang bisa ditanam di halaman rumah. Saya yakin, kalau
masyarakat bisa menanam cabai sendiri masing-masing di rumah itu bisa menjadi
jalan keluar atas inflasi yang terjadi saat ini," ujar Benni.
Sementara
Kepala Dispangtan Kabupaten Purwakarta, Sri Jaya Midan menjelaskan jajarannya
melaksanakan gerakan tanam padi dan cabai di Desa Gunungkarung, Kecamatan
Maniis, Kabupaten Purwakarta.
Menurutnya,
hal itu dilakukan sebagai upaya untuk menjamin ketersediaan pangan dan bahan
pokok bagi masyarakat. Seperti yang kita ketahui, harga cabai di beberapa
tempat di Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan, terutama untuk cabai
rawit, merah, dan keriting. Hal ini menjadi penyebab inflasi pangan.
"Di
Kabupaten Purwakarta, terdapat beberapa daerah yang menanam cabai, namun belum
bisa dimanfaatkan secara maksimal. Sebagai contoh, harga cabai di petani
sekitar 40 ribu, namun di pasar bisa mencapai 120 ribu. Oleh karena itu, kita
juga akan melakukan gerakan tanam cabai untuk memastikan stok cabai tersedia
dan harganya terjangkau," kata Midan.
Sementara,
percepatan tanam padi yang dilakukan hari ini merupakan usaha untuk mengatasi
dampak perubahan iklim el nino yang telah menyebabkan keterlambatan tanam yang
idealnya dilakukan pada bulan Oktober hingga Maret. "Dengan percepatan
ini, diharapkan ketersediaan pangan akan terpenuhi dan menjadi lebih baik,
terutama saat puncak bulan puasa dan lebaran," demikian Sri Jaya Midan.
(Diskominfo Purwakarta)